Dear Diary,
Sudah lama sekali aku tak menulis di diaryku. Padahal, waktu
masih sekolah dan awal-awal memasuki dunia perkuliahan hampir setiap hari aku
meluangkan waktu untuk mencurahkan perasaan hatiku melalui untaian kata ke
dalam diary. Terutama saat aku jatuh
cinta.
:D
:D
Tidak terasa hari ini, 18 Desember tepat dua tahun aku menjomblo ha ha
seharusnya aku menyadari bahwa kebanyakan pacaran itu hanya main-main.
benar kata ustadz felix siauw “mau diseriusin (nikah )atau dimainin (pacaran) ???”
seharusnya aku menyadari bahwa kebanyakan pacaran itu hanya main-main.
benar kata ustadz felix siauw “mau diseriusin (nikah )atau dimainin (pacaran) ???”
*yahh Lupakan!*
Lanjut ke cerita nostalgia...
Backsound : Dear Diary- Maia...
“ Dear diary, Ku ingin cerita kepadamu
Tentangnya yang dulu singgah dihatiku
Semenjak itu hidupku jadi bahagia
Karena dia selalu ada di hidupku
Tapi kini dia menghilang
Dan tak tahu entah dimana
Diaryku,ku merindukannya
Pujaanku engkau ada dimana?
Telah habis air mata dan segenap kata-kata telah kucurahkan
Haruskan aku berlari sampai ke ujung dunia, Untuk
mencarinya? ”
Jumat, 24 September 2010
Salah satu keberuntungan menyertai diriku. Malam itu sekitar
pukul 23.00 wib aku mendengarkan sebuah program di radio (Aku lupa nama acara
bahkan radionya hu hu lupa aku tulis dalam diary). Kebetulan ketika itu temanya
tentang cinta dan saat itu aku sedang ada masalah dengan seseorang ha ha
Sebenarnya aku terlambat mendengarkan, seharusnya aku mendengarkan
acara itu sejak pukul 22.00 wib tetapi aku baru mendengarkannya setelah acara
telah berlangsung selama satu jam. Itupun karena tidak sengaja putar-putar
channel radio.
xD
Acaranya sangat menarik karena bisa menjadi ajang bertukar
pikiran, curhat, dan meminta solusi (penyiarnya memiliki kelebihan). Ada beberapa orang yang smsnya dibacakan oleh
penyiar dan penyiarnya memberikan solusi serta hasil terawangannya ho ho
Awalnya iseng-iseng ingin mengirimkan pesan singkat (yahh
syukur-syukur dibacain sama penyiarnya). Akhirnya aku memutuskan untuk
menceritakan kisahku sekaligus menanyakan pendapat serta solusi kepada
penyiarnya lewat pesan singkat meski peluang untuk dibacakan sangatlah sedikit
karena waktu sudah menunjukkan pukul 23.40 wib, nyaris saja 20 menit menjelang
closing.
Dari ratusan sms yang masuk. Akhirnya pesanku menjadi pesan
terakhir yang dibacakan *Subhanallah...
padahal belum lama ngirim smsnya. Banyak orang-orang di luar sana yang tidak mendapatkan kesempatan itu. Benar-benar beruntungnya diriku ho ho
padahal belum lama ngirim smsnya. Banyak orang-orang di luar sana yang tidak mendapatkan kesempatan itu. Benar-benar beruntungnya diriku ho ho
Setelah penyiarnya membacakan isi pesan singkatku...
Tak berapa lama kemudian penyiarnya yang bernama ka fadli
berkata “Kamu dan *Sensor* asyik dan nyambung. Kalian pasti bisa banget untuk
terus dekat dan akrab”
Setelah itu salah satu penyiar lainnya yang bernama kak kiki
berkata “nah kalau untuk ke jenjang pacaran bagaimana nie Azizah dan *Sensor*?”
Kak fadli menjawab “Semuanya dikembalikan kepada Azizah,
ingin bagaimana hubungan kalian”.
“Whattt??? Akuuu???” ujarku
dengan ekspresi wajah yang kegeeran ha ha
(Perlu digarisbawahi bahwa kita tidak boleh mempercayai
ramalan karena hanya Tuhan yang mengetahui takdir kita).
Huuaaahh pokoknya begitu dech (ga perlu terlalu lebih rinci
lagi) ha ha biarlah sisanya menjadi rahasia.
Intinya keberuntungan itu bisa terjadi kapan saja dan dimana
saja. Entah itu bentuknya abstrak maupun nyata, materil atau imateril,
kebahagiaan fisik atau batin. Sesuatu yang kecil, jika kita maknai dan kita
syukuri semua akan terasa sangat indah.
Meski kisah ini tidak berakhir dengan happy ending. Setidaknya
terima kasih untuk seseorang yang disana. Meski aku tahu, aku bukanlah
siapa-siapa untukmu. Tetapi bagiku kamu itu malaikat kecilku yang sangat
berharga sampai ku pajang fotomu di meja belajarku. Saat orang bertanya siapa
dia, aku jawab saja dia itu artis (?) ha ha
Aku sadar diri kok, ada jurang yang memisahkan kita. Perbedaan
keyakinan, usia, dan fisik. Sungguh, bagaikan langit dan bumi.
Jadi sekarang izinkan aku mencintai yang lain yah. Meski
terkadang kamu sering hadir dalam mimpiku. Dan dalam mimpi itu kamu berkunjung
ke rumahku dan keluargaku sangat menyukaimu. Kemudian kita memandangi langit
yang penuh dengan rasi bintang. Aku memberitahumu tentang astronomi, kamu
sangat antusias mendengarkan informasi dariku. Dan sebelum aku terbangun dari
mimpi indah itu, kamu berkata jika nanti akan datang untuk menemuiku lagi.
Backsound lagunya Afgan:
“Jika aku bukan jalanmu
Kuberhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Jodoh pasti bertemu”.
Semoga aku segera menemukan cinta sejati yang nantinya akan
menjadi imam bagiku.
Aku ingin melepaskan rasa yang terpendam ini!
Aku ingin melepaskan rasa yang terpendam ini!
Aku ikhlaskan perasaan cintaku padamu.
Kamu itu orang yang berhati emas, berkulit selembut dan
seputih salju, memiliki sorot mata yang sebening kristal, setampan pesepakbola
Timnas Jerman, serta ketulusanmu yang
mampu meluluhkan gunung es di kutub utara (?).
#Ho ho Majas banget.
Semoga kamu mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
:’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar